Tidak pernah dibayangkan oleh Marselina Walu menjadi seorang aktivis kopi profesional. Lahir di lingkungan keluarga yang buruk, ia hanya bisa menyelesaikan studinya di sekolah menengah (SMA).
Setelah lulus, Marselina memutuskan untuk mengelola tanah pertanian keluarganya di perkebunan kopi. Pilihan kopi sebagai produk utama bukannya tanpa alasan.
Pada awalnya, Marselina mencoba menanam berbagai jenis sayuran dan umbi. Sayangnya, pabrik itu rupanya tidak tahan terhadap hawa dingin di Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur.
"Saya mulai bertanya-tanya apa yang bisa ditangani tanaman dalam cuaca dingin, kopi ternyata menjadi solusi, dan pemerintah daerah juga telah menentukan bahwa kopi adalah komoditas berkualitas tinggi. orang-orang menyadarinya, "kata Marselina Walu ketika Okezone bertemu dengannya di acara tersebut. Forum Investor dengan judul "Aroma Kopi Ngada akan menaklukkan dunia" di Balai Kartini, Jakarta Selatan, pada hari Kamis, 25 Juli 2019.
Menjadi pengelompokan wanita Q pertama di Bajawa, Flores, NTT
Rp.35.000
JL.BALAIDESA NO 28 JATI RASA, JATIASIH BEKASI
Jenis Kopi-Perjuangan Marselina untuk mengembangkan kopi kopinya tidak bisa dianggap remeh. Dia telah menjadi korban penipuan pada banyak kesempatan karena kurangnya informasi tentang kopi yang diterima oleh petani lokal.
Tapi dia tidak pernah menyerah. Marselina terus mendidik dirinya sendiri sampai akhirnya memperoleh kesempatan emas untuk menghadiri kelas Q Grader dari sebuah LSM.
"Itu terjadi pada 2013. Kami sering mengirim sampel lagi dan lagi, tetapi evaluasinya selalu berbeda. Faktanya, jumlahnya telah mencapai ratusan kilogram biji kopi, dan semua ini dikirim secara gratis karena pembeli tidak mau membayar, "kata Marselina.
Dari kejadian ini, ia semakin termotivasi untuk belajar lebih banyak tentang menanam kopi berkualitas. Pada 2014, Marselina akhirnya mengambil kelas Q Grader.
Dia belajar proses penanaman pohon kopi dari bibit untuk memasuki fase pasca panen. Karena ia memiliki perkebunan kopi pribadi, Marselina dapat segera mempraktikkannya di ladang.
"Ujian pertama adalah di Jakarta dan saya harus melalui 20 materi jika saya ingin menjadi Q Grader, tetapi di Jakarta saya hanya punya 15. Jadi saya kembali ke Bandung dan lulus di kota ini setelah sekitar 2 tahun. Padahal ujian hanya berlangsung seminggu, "jelasnya.
Reviews:
Posting Komentar